Posts

Showing posts from May, 2014

Curah hujan

Curah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produksi buah cabai. Curah hujan yang ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun. Curah hujan yang rendah menyebabkan tnaman kekeringan. Dengan demikian tanaman membutuhkan air untuk penyiraman. Sebaliknya, curah hujan yang tinggi akan merusak tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek dan kelembapannya tinggi. Kelembapan yang cocok bagi tnaman cabai berkisar antara 70 -80 %, terutama saat pembentukan bunga dan buah. Kelembapan yang melebihi 80 % memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan merusak tanaman. Sebaliknya , iklim yang kurang dari 70 % membuat cabai kering dan mengganggu pertumbuhan generatifnya, terutama saat pembentukan bunga, penyerbukan, dan pembentukan buah.

Syarat Tumbuh

Secara umum pertumbuhan cabai rawit akan sangat baik kalau ditanam di daerah dengan curah hujan dan panas yang cukup. Penanaman pada tempat yang berbeda dari persyaratan tersebut akan menghasilkan buah dan kualitaas yang kurang maksimal. Factor lokasi penanaman juga berperan cukup besar dalam berproduksi cabai rawit. Cabai rawit paling cocok ditanam pada ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dan suhu rata-rata 19 0  – 30 0   C  serta curah hujan 1000-3.000 mm/ tahun. Tanah untuk media tumbuh cabai rawit secara umum harus kaya bahan organic, gembur, serata pH (derajat keasaman) tanah sekitar 6-7. Bila tingkat keasaman lebih rendah dapat dinaikan dengan penambahan pemberian kapur pertanian (dolomite). Budi daya cabai rawit memang tergolong berisiko tinggi. Namun, risiko ini bisa diminimalis dengan memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan budi dayanya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman cabai. Syarat tumbuh ini pada dasarnya ditentukan oleh dua h

Kesesuaian Tanaman Cabai dengan Lingkungan

Cabai rawit secara umum memang bisa ditanam di sembarang tempat,daerah,dan waktu. Cabai dapat tumbuh mulai di dataran rendah sampai tinggi, di areal sawah maupun tegalan. Sedangkan untuk waktu cabai rawit bisa ditanam pada musim hujan sampai musim kemarau. Meski tanaman ini mampu untuk tumbuh san berbuah pada berbagai situasi, tentu perlu budi daya yang baik untuk mendapatkan produksi serta produktifitas yang Anda inginkan. Tanaman cabai rawit tidak tahan banyak hujan terutama pada waktu berbunga karena bunganya akan mudah gugur. Bila tanah becek(tergenang air) maka tanaman juga akan mudah terserang penyakit. Kegagalan tanaman juga rawit disebabkan oleh salah perkiraan mengenai keadaan hujan.                 Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim kemarau (Maret/April). Di daerah beriklim kering seperti Jawa Tengah cabai rawit dapat ditanam pada musim hujan. Akan tetapi penanaman tersebut disertai drainese yang baik terutama dilahan denganmenggunakan sistem hujan.

Pembuatan Media Tanam

                Tanah untuk pertanaman cabai rawit harus subur, kaya bahan organic, dan banyak humus agar menghasilkan produktivitas yang optimal sesuai karakteristik dari masing masing jenis cabai rawit. Tanah tersebut harus berstruktur ramah atau gembur agar peresapan air dan sirkulasi udara dalam tanah dapat berjalan lancar. Derajat keasaman (pH) tanah berkisar antara 6-7. Suhu tanahnya harus sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, serta kelembapan cukup.                 Tanah yang tidak baik untuk media tanam strukturnya padat dan tidak berongga, sulit ditembus air saat penyiraman atau terkena air hujan yang mengakibatkan tanah menjadi becek. Tanah seperti itu juga sulit ditembus akar tanaman sehingga tanaman tidak optimal menyerap nutrisi walaupun telah diberi pupuk anorganik. Contoh tanah yang kurang baik untuk media tanam adalah tanah liat, tanah berkaolin, tanah berbatu,dan tanah berpasir.                 Nah, bagaimanakah langkah-langkah pembuatan media ta