Pembuatan Media Tanam
Tanah untuk pertanaman cabai
rawit harus subur, kaya bahan organic, dan banyak humus agar menghasilkan
produktivitas yang optimal sesuai karakteristik dari masing masing jenis cabai
rawit. Tanah tersebut harus berstruktur ramah atau gembur agar peresapan air
dan sirkulasi udara dalam tanah dapat berjalan lancar. Derajat keasaman (pH)
tanah berkisar antara 6-7. Suhu tanahnya harus sedang, tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin, serta kelembapan cukup.
Tanah yang tidak baik untuk
media tanam strukturnya padat dan tidak berongga, sulit ditembus air saat
penyiraman atau terkena air hujan yang mengakibatkan tanah menjadi becek. Tanah
seperti itu juga sulit ditembus akar tanaman sehingga tanaman tidak optimal
menyerap nutrisi walaupun telah diberi pupuk anorganik. Contoh tanah yang
kurang baik untuk media tanam adalah tanah liat, tanah berkaolin, tanah
berbatu,dan tanah berpasir.
Nah, bagaimanakah
langkah-langkah pembuatan media tanam tersebut? Dalam menyiapkan media tanam
yang baik, kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.
1 Pengahalusan Tanah
Tanah yang baru diambil tentunya
banyak mengandung batu, krikil, potongan kayu, dan kotoran lainnya. Bagian yang
mengandung bahan tersebut harus anda singkirkan karena yang diperlukan adalah
tanah subur sebagai media tanam cabai rawit. Anda dapat melakukan pengayakan
untuk mendapatkan media tanam yang baik.
Ukuran ayakan antara 3-5 mm,
bisa Anda buat sendiri dengan membeli anyaman kawat atau bambu. Dengan mengayak
maka batu , kerikil, potongan kayu, dan kotoran lainnya tidak akan lolos dari
ayakan. Tanah hasil ayakan anda jadikan media tanam dan memudahkan tanaman
dapat mennyerap unsure hara disemua lapisan, bawah, tengah, dan atas. Akan
tetapi jika kandungan nutrisinya masih belum cukup sempurna, Anda perlu
menambahkan unsur lain agar tanaman tidak kekurangan unsur hara.
Gejala kekurangan unsur hara
dapat mengakibatkan pucuk daun dan tunas muda mengeriting atau membengkok serta
pertumbuhan akar menjadi tidak sempurna atau tampak membengkak dan warna akar
menjadi tua atau coklat. (lihat Pupuk dan Pemupukan Tanaman Cabai Rawit)
2
Pemberian Kapur Pertanian
Bila tanah asam kurang cocok
untuk media tanam, lants berapa baik? Tanah netral dengan pH 6-7 merupakan
media tanam yang ideal. Dibawah angka tersebut tanah sudah disebut asam. Cara
pengukuran pH tanah dapat menggunakan alat pH meter atau kertas lakmus. Alat
tersebut diperoleh dengan cara meminjam dari petugas pertanian atau membeli di
toko saprodi atau toko yang menjual produk alat tersebut.
Mengapur tanah yang cenderung
asam paling baik menggunakan kapur dolomite (CaCO3MgCO3).
Kapur dolomite dapat menetralkan pH tanah dan mengandung kalsium (Ca).
komposisinya sekitar kalsium 30,5 % dan magnesium 19,5 % .
Anda perlu memberikan kapur pada
tanah asam karena tanah asam tidak cocok untuk tanaman hortikultura seperti
tomat dan cabai rawit. Tanah yang cenderung asam mengandung alumunium(AlO) dan
besi (Fe) yang tinggi sedangkan unsur fosfor(P) dan magnesium (Mg) justru
rendah. Kemampuan akar tanaman menyerap unsur hara akan terhambat. Pupuk
anorganik yang anda berikan tidak berpengaruh pada tanaman. Dengan pengapuran
kandungan kalsium dan magnesium akan meningkat sedangkan alumunium dan besi
akan menurun. Proses ini dapat menciptakan suasana fisiologis yang jauh lebih
baik bagi pertumbuhan tanaman.
Cara pengapuran tanah asam
adalah dengan mencampur secara merata 2-3 sendok makan dolomite dengan tanah
yang sudah diayak sebanyak 1 polybag. Pemberian kapur cukup satu kali saja
langsung dimasukan.
3
Pencampuran dengan Pupuk Dasar
Agar komposisi unsure hara di
media tanam sesuai kebutuhan tanaman, tanah yang akan dimasukan polybag perlu
ditambahkan unsure yang lain. Pemakaian kompos atau pupuk kandang seperti
kotoran ayam, sapi, kambing, kerbau , dan kuda sebaiknya yang sudah steril atau
matang. Misalnya menggunakan kompos sudah diolah menjadi bentuk butiran atau
hasil pengolahan pembuatan pupuk bokashi. Kompos yang sudah jadi bisa dibeli di
toko/kios pertanian. Dosis kompos atau pupuk kandang sebanyak 1 Kg setiap 5 Kg
tanah dan pencampurannya harus merata.
Media tanam perlu ditambahkan
pupuk anorganik (pupuk dasar) untuk lebih melengkapi unsur yang tersedia. Pupuk
anorganik yang dapat digunakan adalah urea, SP 36 dan KCl. Takaran pupuk untuk
setiap Polybag adalah urea empat sendok teh, TSP/SP 35 tiga sendok teh . Ketiga
pupuk ini dicampur merata pada tanah yang ada di polybag. Jika Anda tidak ingin
repot membeli ketiga pupuk tersebut, Anda dapat menggunakan pupuk NPK seperti
merek Pelangi, Mutiara , dan lain-lain. Takaran yang digunakan 4-6 sendok
setiap polybag.
Anda perlu menambahkan pupuk
anorganik karena unsure hara yang ada ditanah dan sudah bercampur dengan kompos/pupuk
kandang ternyata belum mencukupi untuk pertumbuhan maksimal cabai rawit.
4 Campuran Lain
Untuk menambah kesuburan, media
tanam perlu dicampur dengan bahan lain seperti sekam bakar, jerami padi, atau
serbuk gergaji. Bahan bahan ini dapat memperbaiki keadaan tanah yang kurang
subur dan telah tersedia berbagai unsur organik didalamnya walaupun sedikit.
Pilihlah salah satu bahan organik, misalnya Anda memilih sekam + tanah + pupuk
kompos/kandang + pupuk organik atau
pilihan kedua jerami + tanah + pupuk kompos/kandang + pupuk organik.
Untuk jerami anda dapat memmotongnya kecil-kecil. Atau anda dapat menggunakan
serbuk gergaji yang tidak perlu dipotong. Perlu anda ketahui untuk tidak
mencampur ketiga bahan organik tersebut.
.5
Memasukan Media Tanam ke Dalam Polybag
Langkah terakhir sebelum Anda
menanam cabai rawit adalah memasukan bahan bahan campuran unsure (media tanam)
ke dalam polybag. Sebelumnya Anda siapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan tersebut. Bahan dan
alat yang digunakan sebagai berikut.
·
Polybag ukuran besar sesuai untuk cabai rawit,
misalnya sebanyak 100 buah.
·
Cangkul, sekop, sendok besar, ember, dan tempat
lain.
·
Timbangan/ neraca kecil.
·
Media tanah yang telah siap.
Buka kantong plastic/polybag dan amatilah apakah lubang pembuangan air
sudah berfungsi dan berjumlah sekitar 6-9 buah lubang pengairan (aerasi). Bila belum
sempurna Anda dapat lubangi seukuran sama dengan kayu atau besi dipanasi
kemudian ditusukan pada polybag yang belum terdapat lubang.
Ada beberapa cara menyusun media tanam
dalam Polybag sebagai berikut.
1.
Sistem Tunggal/ Satu Lapisan
Isi tanah subur seperti kompos atau
hasil olahan bokashi ke dalam polybag tanpa mencampur unsure bahan lain seperti
jerami, sekam, dan serbuk gergaji.
2.
Sistem Ganda
Memasukan bahan media tanah di antara lapisan sekam
atau serbuk gergaji ke dalam polybag. Di tengah-tengah polybag memasukan sekam
atau serbuk gergaji sebanyak ½ - 1 Kg atau setebal 3-5 cm.
3.
Penyusunan Sistem Multi
Penyusunan dengan sistem dua lapisan, di antara
tiga lapisan media tanam. Pemberian sekam/serbuk gergaji setebal 3-5 cm. Pada
lapisan pertama tanah kemudian lapisan kedua sekam dan lapisan ketiga tanah
lagi.
4.
Sistem Campuran
Semua bahan organic atau media tanam Anda campur dengan
mengaduknya merata kemudian masukan bahan tersebut ke dalam polybag. Pada lapisan
bawah dimasukan unsure lain seperti sekam, pasir halus, atau busa yang
dihalusakan seukuran 1 cm persegi.
Selesai memasukan bahan organic dan
tanah ke dalam polybag, selanjutnya polybag anda goyang –goyangkan atau
hentakan ke tanah untuk meratakan dan memadatkan media tanah. Bila media tanah
agak kering anda dapat menyiram dengan air sampai jenuh. Biarkan polybag sampai
bebrapa hari (3-5 hari) untuk memadatkan media sehingga tidak ada rongga di
dalam polybag yang mempersulit pertumbuhan akar tanaman.
pupuk kandang terbaik pupuk yang dibuat dari kotoran hewan apa gan?
ReplyDelete