Manfaat dan Kegunaan Cabai Rawit
Sebelum kita
menanam cabai rawit alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu tentang tanaman
cabai rawit ini. Cabai rawit mempunyai nama ilmiah Capsicum frutescens L. sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan cabai rwit,cabe rawit, Lombok, cengek (sunda). Dinegara lain cabai
punya nama lain sebagai berikut.
Inggris : Hot pepper
Melayu : Cili Padi, Lada merah, lada
mira
Thailand : phrik kheenuu
Cina : la jiao, ye lazi
Jepang : kidachi tougarashi
Berikut ini klasifikasi cabai rawit :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan Biji)
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/
Dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (Suku
terung-terungan)
Genus
: Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L
Varietas
cabai di masyarakat memang cukup banyak, bahkan setiap daerah punya nama
masing-masing. Beberapa varieatas cabai merupakan cabai unggul , bahkan petani
sudah biasa menanam varietas tersebut. Beberapa varietas unggul tersebut adalah
Cipanas (buah muda warna hijau tua), Tabasco (Buah muda berwarna putih
kekuningan ), Tabanan (buah muda warna hijau muda ), Banjaran(buah muda warna
hijau kekuningan), jembrana (buah muda warna putih), dan Hontaka (buah muda
berwarna putih kehijauan).
-Penggolongan Cabai Rawit
Cakra putih
Varietas cabai rawit ini berwarna putih
kekuningan yang berubah merah cerah setelah tua atau masak. Pertumbuhan tanaman
sangat kuat dengan membentuk banyak percabangan. Posisi buah tegak ke atas
dengan bentuk agak pipih dan rasanya pedas. Tanaman jenis iini mampu
menghasilkan buah 12 ton per hektar dengan rata-rata 300 buah pertanaman dan
dipanen pada umur 85-90 HST (hari setelah tanam). Jenis cakra putih ini pun
tahan terhadap serangan penyakit antraksnosa.
Cakra hijau
Varietas cabai rawit ini mampu beradaptasi
dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Saat tanaman muda buahnya berwarna
hijau dan setelah masak berubah berwarna merah. Potensi hasilnya 600 gram
pertanaman atau 12 ton per hektar. Rasa buahnya pedas dan tanaman tahan
terhadap serangan hama dan penyakit yang biasanya menyerang cabai. Panen
berlangsung pada umur 80 HST
-Manfaat cabai rawit bagi kesehatan
Tahukah
anda cabai rawit mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh kita. Kandungan yang
terdapat didalam cabai paling banyak adalah vitamin A sebesar 11.050 IU per 100
gram bahan. Pada umumnya cabai rawit digunakan sebagai campuran berbagai macam
bahan, misalnya untuk sambal ,sayur, aneka bumbu dapur, lalapan, gorengan, dan
masih banyak lagi.
Dari segi kesehatan cabai rawit bisa juga
dijadikan obat. Misalnya untuk meningkatkan nafsu makan, menormalkan kembali
kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat,
dan mereakan migraine.
Contoh penggunaan cabe sebagai obat di
masyarakat.
1. Kaki
dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan
dua bongol akar cabe rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit diatas
lutut, 60 gram kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan
tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan masak sama banyak
sampai bahan bahan tersebut terendam seluruhnya(kira-kira 1 cm di atasnya).
Selanjutnya tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringanya
diminum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan.
2.
Sakit
Perut
Cuci
daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur
sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang
sakit.
3.
Rematik
Giling
10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan ½ sendok the kapur sirih dan air
perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut
pada bagian tubuh yang sakit.
4.
Frostbite
Buang biji
beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus. Balurkan gilingan
tersebut ke tempat yang sakit.
Comments
Post a Comment