Pembuatan Pupuk Organik, Kompos, dan Kandang
Salah
satu kelebihan bertanam cabai rawit di polybag adalah Anda dapat mengatur
komposisi unsure hara dan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
cabai. Memang untuk mengatur komposisi media tanam diperlukan bahan bahan
organic yang ada di sekitar Anda. Penduduk daerah perkotaan tentunya agak
kesulitan jika ingin membuatnya sendiri. Akan tetapi jangan kawatir karena saat
ini media tanam sudah tersedia banyak d toko saprodi, toko pertanian, dan toko
yang khusus menjual pupuk organic. Bahkan bahan organic tersebut sudah dikemas
dalam wadah plastik mulai ukuran 5 kg, 10 kg, sampai 20 kg. anda perlu memperhatikan
petunjuk yang tertera pada kemasan untuk mengetahui kandungan komposisi bahan
organic tersebut. Apabila pupuk yang dibeli tidak terdapat data atau
petunjuknya. Anda bisa menanyakan bahan yang ada di dalam kemasan pupuk
tersebut kepada petugas toko.
Untuk
masyarakat di luar perkotaan (urban) dan pedesaan tentu lebih mudah membuat
media tanam yang sesuai kebutuhan tanaman. Di daerah pedesaan masih banyak
pupuk kandang (ayam, sapi, kambing), sekam, dan tanah subur di sekitar rumah.
Pembuatan Pupuk Organik
Pembuatan pupuk organic untuk tanaman
cabai rawit dapat menggunakan bahan-bahan berikut.
Pupuk organic menggunakan EM 4
Kompos merupakan hasil perombakan bahan
organic oleh mikroba dengan hasil akhir berupa kompos yang memiliki nisbah C/N
yang rendah. Bahan yang ideal untuk dikomposkan memiliki nisbah C/N sekitar 30
sedangkan kompos yang dihasilkan memiliki nisbah C/N < 20. Bahan organic
yang memiliki nisbah C/N jauh lebih tinggi diatas 30 akan terombak dalam waktu
yang lama. Sebaliknya, jika nisbah tersebut terlalu rendah akan terjadi
kehilangan N karena menguap selama proses perombakan berlangsung. Kompos yang
dihasilkan dengan fermentasi menggunakan teknologi mikroba efektif dikenal
dengan nama bokashi. Dengan cara ini proses pembuatan kompos dapat berlangsung
lebih singkat dibandingkan cara konvensional.
Pengomposan
pada dasarnya merupakan upaya menaktifkan kegiatan mikroba agar mampu
mempercepat proses dekomposisi bahan organic. Mikroba dapat berupa bakteri,
fungi, dan jasad renik lainya. Bahan organic merupakan bahan baku kompos yang
dapat berupa jerami, sampah kota, limbah pertanian, kotoran hewan/ternak dan
sebagainya. Cara pembuatan kompos bermacam-macam tergantung keadaan tempat
pembuatan, budaya masyarakat, mutu yang diinginkan, jumlah kompos yang
dibutuhkan, macam bahan yang tersedia, dan selera si pembuat.
Proses
pengomposan perlu memerhatikan hal-hal berikut ini
1.Kelembapan Timbunan Bahan Kompos
Kegiatan
dan kehidupan mikroba sangat dipengaruhi oleh kelembapan yang cukup, tidak
terlalu kering maupun basah, atau genangan air.
2. Aerasi Timbunan
Aerasi
berhubungan erat dengan kelengasan. Apabila terlalu anaerob mikroba yang hidup
hanya mikroba aaerob saja sedangkan mikroba aerob akan mati atau terhambat
pertumbuhannya. Apabila terlalu aerob, udara bebas masuk ke dalam timbunan
bahan yang dikomposkan sehingga menyebabkan hilangnya nitrogen relative banyak
karena menguap berupa NH3
3.Temperatur Udara
Temperature
udara harus dijaga agar tidak terlampau tinggi(maksimal 60o C).
selama pengomposan akan menimbulkan uap panas sehingga bahan organic yang
dikomposkan temperaturnya naik bahkan bisa mencapai 60o C. pada
temperature tersebut mikroba mati atau sedikit sekali yang hidup. Untuk
menurunkan temperature umumnya dilakukan pembalikan timbunan bakal kompos.
4.Suasana
Proses
pengomposan kebanyakan menghasilkan asam-asam organic sehingga menyebabkan pH
turun. Pembalikan timbunan mempunyai dampak netralisasi keasaman.
5.netralisasi keasaman
Netralisasi
keasaman sering dilakukan dengan menambah bahan pengapuran misalnya kapur
dolomite atau abu. Pemberian abu ternyata tidak hanya menetralisasi keasaman
tetapi juga menambah hara Ca, K, dan Mg dalam kompos yang dibuat.
6.Unsur Hara lain
Kadang-kadang
untuk untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas kompos, timbunan dapat diberi
pupuk yang mengandung hara terutama P. perkembangan mikroba yang cepat
memerlukan hara lain termasuk P. sebetulnya P memang disediakan untuk mikroba
sehingga perkembangannya dan kegiatanya menjadi lebih cepat. Pemberian hara ini
juga meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkanuk karena kadar P dalam kompos lebih tinggi dari
biasa dan residu P sukar tercuci serta tidak menguap.
Cara praktis pembuatan bokashi jerami-pupuk kandang
Pembuatan kompos sebaiknya
dikerjakan dengan syarat sebagai berikut:
-
Dalam bangunan yang memiliki lantai rata, keras,
bebas dari genangan air, serta adanya atap yang melindungi dari terik matahari
dan hujan.
-
Dekat dengan sumber bahan organic seperti
jerami, pupuk kandang, sampah, sekam, dedak, dan lain-lain.
-
Dekat dengan sumber air
-
Transportasi mudah diperoleh.
Alat yang diperlukan antara lain garuk atau
cangkul, pemotong rumput atau sabit, gembor, ember, cetakan kayu, dan karung
atau plastic.
Perhatikan bahan dan cara pembuatan kompos berikut ini.
Bahan:
1.
Jerami dicacah halus 3-5 cm :50 Kg
2.
Pupuk kandang :50
Kg
3.
EM-4 :50
mL
4.
Gula Pasir :25
g
Cara
Pembuatan:
1.
Buat larutan EM-4. Masukan 20 mL EM-4 +gula
pasir+air bersih 100mL dalam jerigen tertutup rapat, dikocok merata dan
difermentasikan selama 24 jam.
2.
Jerami dan pupuk kandang dicampur merata di atas
lantai
3.
Tambahkan larutan EM-4 kemudian aduk merata
sehingga kadar lengas dalam adukan tersebut sekitar 30 %. Ambil segenggam bakal
kompos tersebut, perhatikan jika diperas air mulai menetes berarti kompos telah
siap.
4.
Buat gundukan setinggi 60 cm tutupi dengan
karung goni.
5.
Setiap 2 hari gundukan tersebut diperiksa , jika
temperature kurang dari 50o C gundukan harus dibongkar dan
dianginkan. Setelah dingin buat gundukan kembali, tutup dengan karung goni.
Jika terlalu kering tambahkan larutan EM-4.
6.
Setelah 3 minggu gundukan dibongkar, kompos
diayak dengan saringan kasa 2 cm. bahan yang tidak lolos disaring lalu
dikomposkan kembali
Penggunaan Pupuk Kompos
Takaran penggunaan kompos secara
umum 2 kg/m2. Begitu sampai dilahan kompos harus segera dicampur
merata dengan tanah. Kompos yang tidak segera digunakan dapat disimpan. Kompos
terlebih dahulu dikeringkan dengan diangin-anginkan, kemudian dalam karung
plastic yang kedap air dan berwarna gelap. Karung tersebut disimpan ditempat
yang kering, terlingdungi dari hujan dan cahaya matahari langsung.
Pembuatan pupuk kandang
Bahan :
1.
Pupuk kandang/kotoran hewan sebanyak 15 kg
2.
Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg
3.
Molasses atau gula sebanyak dua sendok makan (10
ml)
4.
EM-4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air
secukupnya
Cara
pembuatan:
Cara pembuatan pupuk kandang mirip dengan pembuatan pupuk kompos jerami.
Hanya saja jerami diganti dengan kotoran hewan.
Penggunaan:
Penggunaan pupuk kandang sama
dengan penggunaan pupuk jerami. Selain itu pupuk kandang baik digunakan saat
pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah
pada perbandingan 1:1.
mantap, makasih info cara pembuatannya, pak
ReplyDelete